BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bahasa adalah sarana komunikasi. Dengan bahasa
manusia dapat berkomunikasi dengan baik sehingga rnanusia mampu untuk
rnenyampaikan pendapat, perasaan, kehendak dan keinginannya kepada orang lain.
Semua itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa bahasa semua usaha tidak
akan pernah tercapai dengan baik.
Bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang mudah
dipahami (dimengerti) sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan
baik. Keterampilan berbahasa ada dua yaitu lisan dan tulisan. Bahasa lisan
memiliki dua aspek keterampilan yaitu menyimak dan berbicara, sedangkan bahasa
tulisan juga memiliki dua aspek keterampilan yaitu membaca dan menulis (Tarigan,
2008: 2).
Salah satu keterampilan bahasa adalah menyimak.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi
atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Anderson, dalam Tarigan 2008: l2).
Selain itu, kegiatan menyimak merupakan kegiatan
yang paling banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan
kegiatan berbahasa lainnya. Pentingnya keterampilan menyimak tidak hanya
sebagai penunjang keterampilan berbahasa, juga sangat penting dalam proses
belajar bahasa. Oleh karena itu, keterampilan menyimak perlu mendapat perhatian
yang khusus. Hal ini disebabkan kerena menyimak bukanlah keterampilan yang
dapat berkembang dengan sendirinya, melainkan perlu adanya upaya peningkatan
pemahaman dan latihan.
Keterampilan menyimak tidak hanya sebagai penunjang
keterampilan berbahasa tetapi juga sangat penting dalam penunjang proses
pembelajaran dengan cara menanggapi siaran atau informasi. Hal ini tercantum dalam
Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk SMA/MA kelas X
sernester 1, dengan standar kompetensi memahami siaran atau cerita yang disampaikan
secara langsung atau tidak langsung, serta materi pokok siaran (langsung) dari
radio dan televise, teks yang dibacakan atau rekaman berita / nonberita.
Sebelumnya pembelajaran ini juga pernah dipelajari di SMP/MTs kelas VII
semester I dengan standar kompetensi memahami wacana lisan melalui kegiatan
mendengarkan berita, dangan kompetensi dasar menyimpulkan isi berita yang
dibacakan dengan beberapa kalimat dan menuliskan kembali berita yang dibacakan
ke dalam beberapa kalimat.
Salah satu materi menyimak adalah berita. Berita
adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik
perhatian orang banyak (Suhandang, 2004: 103). Secara teknis berita
dikategorikan layak diberitakan dan menarik perhatian apabila berita tersebut
memenuhi persyaratan sebuah berita Persyaratan berita tersebut dikenal dengan
unsur 5W + lH yaitu what (apa),where (di mana), when (kapan), why (mengapa),
who (siapa), how (bagaimana).
Berita dapat didengar dari radio dan televisi.
Berita radio bersifat audio (didengar) sedangkan berita televisi bersifat audio
visual (didengar dan dilihat). Berdasarkan sifat berita penulis memilih berita radio
sebagai bahan sirnakan. Salah satu stasiun radio yang menyiarkan berita adalah RRI.
Berdasarkan .pengamatan penulis setetah mengadakan
observasi dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia di sekolah SMAN 12 Padang penulis mendapatkan bahwa siswa banyak
menganggap pelajaran bahasa Indonesia mudah sehingga mereka kurang
berkonsentrasi dan kurang optimal dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia
apalagi dalam keterampilan menyimak. Pada saat guru memberikan materi dan
latihan siswa lebih banyak bermain padahal guru sudah memberikan latihan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti menyimak berita di radio dengan judul "Pengaruh Penggunaan
Media Radio Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas XI SMAN 12 Padang"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan setelah
penulis mengadakan observasi ke SMAN 12 Padang tersebut maka masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut : (l) kurangnya siswa dalarn memahami teori, (2) guru cenderung
memberikan teori dari pada praktik, (3) materi pernbelajaran kurang menarik
bagi siswa, (4) siswa kurang berkonsentrasi dalam menyimak, (5) kemampuan siswa
kurang optimal, (6) kurangnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang
pernbelajaran menyimak.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka
batasan masalahnya adalah kemampuan menyimak berita siswa kelas XI SMAN 12
Padang. Aspek yang akan diteliti adalah kemampuan menyimak tentang isi sebuah berita
berdasarkan unsur-unsur 5W + lH, yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana),
when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut rumusan masalah
penelitian adalah Bagaimanakah Kemampuan Menyimak Berita Radio Siswa Kelas XI SMAN
12 Padang yang meliputi unsur 5W + lH ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas
XI SMAN 12 Padang dalam menentukan isi berita berdasarkan unsur 5W + lH.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk :
(l) bagi guru khususnya guru bahasa Indonesia agar dapat menyempurnakan lagi
pembelajaran menyimak di sekolah (2) bagi siswa diharapkan mampu
rnengaplikasikan pengajaran menyimak berita tersebut menjadi sebuah informasi
bagi siswa, (3) bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
menambah pengetahuan tentang pembelajaran menyimak.
Untuk mendapatkan contoh file proposal penelitian ini secara lengkap bab 1 sampai dengan bab 3 silahkan inbok ke https://www.facebook.com/orion.nadeea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar