BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat
aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menyimak merupakan
keterampilan menerima dan memahami isi atau pesan suatu ujaran yang disampaikan
penutur dengan bahasa lisan. Keterampilan menyimak diperoleh seorang anak
sebelum keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Keterampilan menyimak merupakan keterampilan dasar untuk tiga keterampilan
berbahasa lainnya.
Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam situasi formal maupun tidak formal, tidak pernah setiap aspek bahasa
berdiri sendiri dan terlepas dari aspek lainnya. (Arief dan Khairanis,
2002:44). Dalam proses belajar mengajar di sekolah, aktivitas menyimak memiliki
intensitas yang lebih banyak dilakukan siswa disbanding kegiatan berbicara,
membaca, dan menulis. Dari awal proses pembelajaran dimulai, siswa melakukan
aktivitas menyimak instruksi, perintah, penjelasan, atau pertanyaan dari guru.
Saat proses pembelajaran berlangsung, kegiatan menyimak tetap dilakukan.
Misalnya, saat guru menerangkan pelajaran, siswa menyimak penjelasan guru. Saat
guru menginstruksikan siswa mengerjakan latihan, siswa menyimak penjelasan
tentang latihan yang akan mereka kerjakan. Saat diskusi, siswa menyimak
diskusi. Dengan kata lain, sampai di akhir kegiatan pembelajaran aktivitas
menyimak tetap dilakukan siswa.
Tindak lanjut dari aktivitas menyimak itu, siswa akan
berbicara, membaca, atau menulis. Oleh karena itu, keterampilan menyimak harus
dibina dan dikembangkan lagi. Keterampilan menyimak sangat berguna untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, baik dalam aktivitas akademik
maupun kehidupan sehari-hari.
Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan
menuangkan gagasan, ide, inspirasi, atau buah pikiran manusia ke dalam bentuk
lambing-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa agar orang lain dapat
memahaminya. Ditinjau dari segi pemerolehan, menulis adalah aspek berbahasa
keempat yang diperoleh melalui proses pembelajaran di sekolah. Keterampilan
menulis sangat terkait dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk
bisa menulis atau membuat tulisan dan tidak hanya memahami teori. Sebagai suatu
keterampilan, menulis memerlukan latihan. Keterampilan menulis dapat menentukan
keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan menulis,
seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya terhadap ide dan gagasan yang
dihasilkannya. Hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan seseorang dalam
berbahasa. Seorang pelajar dituntut terampil dalam menulis, serta menuangkan
ide dan gagasan pada sebuah tulisan. Maka, pembinaan dan pengembangan keterampilan
menulis siswa menjadi tujuan setiap pengajaran di sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui dan
melakukan penelitian bagaimana hubungan antara kemampuan menyimak deskripsi dan
kemampuan menulis cerpen. Materi yang akan penulis teliti adalah tulisan
deskripsi dan cerpen, karena tulisan deskripsi terdapat juga pada karya fiksi
(cerpen). Penulis akan melakukan penelitian ini pada siswa kelas VIII SLTP N I
Basa Ampek Balai Tapan, karena siswa kelas VIII sudah memiliki pengalaman
belajar dengan materi tersebut dan di SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan belum
pernah dilakukan penelitian tentang hubungan kemampuan menyimak dengan menulis
cerpen.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan wawancara
informal dengan guru bahasa dan sastra Indonesia di SLTP N I Basa Ampek Balai
Tapan, penulis mengidentifikasi lima permasalahan yang relevan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Sulitnya
siswa dalam menangkap informasi lisan terutama dalam bahasa formal.
2) Kurangnya
pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai karangan deskripsi dan cerpen.
3) Sulitnya
menggambarkan atau melukiskan sesuatu yang dilihat, didengar, atau dirasakan
dengan kata-kata menjadi sebuah cerpen.
4) Sulitnya
siswa menulis kalimat dengan struktur yang baik.
5) Belum adanya
hasil penelitian mengenai hubungan antara kemampuan menyimak deskripsi dengan
kemampuan menulis cerpen.
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian
ini dibatasi pada hubungan kemampuan menyimak dengan kemampuan menulis cerpen
pada siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan
masalah ini ada tiga yaitu:
1)
Bagaimanakah kemampuan menyimak karangan deksripsi siswa kelas VIII SLTP N I
Basa Ampek Balai Tapan?
2)
Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan?
3)
Bagaimanakah hubungan kemampuan menyimak karangan deskripsi dengan kemampuan
menulis cerpen siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan
kemampuan menyimak karangan deksripsi siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek Bali
Tapan.
2)
Mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek
Balai Tapan.
3) Menganalisis
hubungan kemampuan menyimak karangan deskripsi dengan kemampuan menulis cerpen
siswa kelas VIII SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan.
F. Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini:
1)
Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia di SLTP N I Basa Ampek Balai Tapan dapat
memberikan masukan dalam rangka menyempurnakan kegiatan proses belajar
mengajar, terutama pembelajaran keterampilan menyimak dan menulis.
2)
Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan menulis mereka.
3)
Bagi peneliti dapat dijadikan bahan kajian akademik dan pengetahuan lapangan.
Untuk mendapatkan contoh file proposal penelitian ini secara lengkap bab 1 sampai dengan bab 4 silahkan inbok ke https://www.facebook.com/orion.nadeea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar