Sabtu, 22 Februari 2014

hubungan kemampuan penalaran induktif dengan kemampuan menulis karangan Narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Menulis  pada hakikatnya memproduksi kembali informasi  dan ide-ide ke dalam tulisan. Dengan menulis , seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya dan menceritakan pengalaman yang dialami oleh seseorang kemudian menuangkan informasi dan ide-ide tersebut dalam sebuah tulisan. Salah satu tulisan yang menggambarkan pola pikiran dan menceritakan sesuatu hal adalah tulisan narasi atau karangan narasi.
Menulis karangan narasi merupakan kemampuan yang harus dikuasai siswa. Hal ini disebabkan menulis narasi merupakan salah satu materi yang di pelajari oleh siswa. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam  standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tentang keterampilan menulis. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan adalah keterampilan menulis paragraf narasi. Menulis paragraf narasi diajarkan pada kelas X Semester 1 dengan standar kompetensi (SK) mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, eksopsitif).  Kompetensi dasarnya (KD) adalah menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif (Depdiknas, 2006 : 333).
Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini, siswa di tuntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran agar tidak membosankan salah satunya dengan pemilihan teknik pembelajaran yang tepat yang diterapkan oleh guru mata pelajaran, khususnya guru bahasa Indonesia. Dalam menulis narasi siswa harus mampu bernalar dengan baik karena pemakaian pola penalaran berkaitan erat dengan kemampuan mengembangkan tulisan.
Bagus tidaknya sebuah tulisan narasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan bernalar siswa. Dari prosesnya penalaran dapat dibedakan atas  (1) penalaran induktif , dan (b) penalaran deduktif.  Penalaran induktif merupakan proses penalaran  untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, dan prosesnya disebut induksi.  Sedangkan penalaran deduktif  adalah proses penalaran yang bertolak dari satu proposisi yang sudah ada menuju kepada  suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.  Penalaran induktif sangat berpengaruh terhadap tulisan narasi .
Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara formal dengan salah satu guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Rao  Kabupaten Pasaman, ditemui adanya kesulitan yang dialami oleh siswa dalam latihan menulis karangan Narasi. Yang menjadi kesulitan utama  bagi siswa dalam menulis adalah mencari ide dan mengembangkan ide . dari hasil wawancara, didapatkan permasalahan yang dialami siswa dalam mengembangkan penalaran  menjadi sebuah tulisan narasi. Permasalahannya yaitu rendahnya  daya nalar siswa, sehingga mempengaruhi siswa dalam menulis karangan narasi.
Permasalahan tersebut, disebabkan kurangnya minat baca siswa, sehingga mempengaruhi kemampuan bernalar. Siswa kesulitan dalam menemukan ide-ide  dan menceritakan suatu pengalaman tertentu. Hal ini menyebabkan siswa kurang berminat dalam menulis karangan narasi. Siswa juga kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini bisa dilihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, bahkan kurang mampu dalam mengembangkan ide secara teratur dan sistematis, sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam pembelajaran menulis.
Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran menulis karena mereka menganggap bahwa menulis adalah hal yang sulit, sehingga siswa cenderung asal-asalan dalam mengerjakan latihan menulis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru mata pelajaran telah berupaya memberikan latihan menulis berbagai jenis tulisan sesuai dengan materi ajar namun masih ditemui siswa  yang salah dalam bernalar atau pun tidak luas dalam mengembangkan penalaran.
Kemampuan bernalar merupakan kemampuan dasar yang penting dimiliki siswa. Hal ini disebabkan setiap proses kegiatan belajar mengajar membutuhkan penalaran yang baik. Dengan kemampuan bernalar, siswa akan melakukan suatu proses berfikir dan menghubungkan fakta dan data yang ada sehingga sampai kepada suatu kesimpulan.
Akhadiah, dkk. (1998 : 43) menyatakan bahwa dalam menulis tidak dapat dipisahkan dari proses pemikiran atau penalaran khususnya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, empat aspek keterampilan berbahasa pun melibatkan aspek bernalar. Kemampuan bernalar memiliki hubungan dengan kemampuan menulis karangan narasi., karena dalam menulis karangan narasi siswa harus mampu menceritakan urutan kejadian secara kronologis tentang sesuatu hal dan siswa harus mampu mengembangkan penalarannya untuk mengungkapkan hal tersebut.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat di identifikasikan masalah dalam pembelajaran menulis siswa. Pertama, siswa kurang menguasai materi pendukung  sebagai modal dasar seperti ejaan, diksi dan penyusunan kalimat secara sistematis. Kedua, siswa sulit mengembangkan ide tulisan karena daya nalar yang rendah. Ketiga, kurangnya minat siswa dalam menulis karangan narasi. Keempat, siswa kurang berminat membaca tulisan atau karangan sehingga mengembangkan ide atau gagasan dalam penalaran induktif.
C.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan penelitian ini dibatasi pada hubungan kemampuan penalaran induktif dengan kemampuan menulis karangan Narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.
D.  Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan masalah penelitian ini ada tiga. Pertama, bagaimanakah kemampuan penalaran induktif siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao. Kedua, bagaimanakah kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X Negeri 1 Rao. Ketiga, bagaimanakah hubungan kemampuan penalaran induktif dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao.
E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dikemukakan tujuan penelitian  sebagai berikut. Pertama, menjelaskan kemampuan penalaran induktif siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao. Kedua, menjelaskan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao. Ketiga, menganalisis hubungan kemampuan  penalaran induktif  dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa SMA Negeri 1 Rao.
F.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Pertama, guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia , khususnya guru kelas X SMA Negeri 1 Rao, sebagai informasi dalam merancang pembelajaran dalam menulis karangan narasi.  Kedua, siswa kelas X SMA Negeri 1 Rao, sebagai informasi untuk mempelajari keterampilan menulis karangan narasi dan meningkatkan kemampuan penalaran induktif yang baik dalam menulis. Ketiga, bagi peneliti, sebagai bahan kajian akademik dan pengetahuan lapangan. 



Untuk mendapatkan contoh file proposal penelitian ini secara lengkap bab 1 sampai dengan bab 3 silahkan inbok ke https://www.facebook.com/orion.nadeea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy

 <h1>Privacy Policy for Ujung Pena Secuil Tinta</h1> <p>At Ujung Pena Secuil Tinta, accessible from https://wigisutrisno.b...