Sabtu, 22 Februari 2014

kemampuan menulis narasi dengan teknik reka cerita gambar siswa kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Pesisir Selatan




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Yunus, 2003: 13). Menulis termasuk salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Orang tidak mungkin menjadi penulis yang baik bila sebelumnya tidak memiliki kemampuan menyimak dan membaca yang baik. Dengan kata lain, kegiatan dan kemampuan menyimak dan membaca merupakan modal dasar bagi kegiatan menulis.
Terampil menulis tidak mudah untuk dicapai oleh penulis karena penulis dituntut untuk menyampaikan gagasan sebaik-baiknya dengan menggunakan keterampilan berbahasa yang mencakup keterampilan yang menggunakan ejaan, tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata dan penggunaan kalimat efektif, sehingga nantinya gagasan tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Jika pembaca tidak dapat memahami gagasan yang disampaikan penulis berarti penulis belum terampil menulis.
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena banyak hal yang mempengaruhinya. Disamping menuntut kemampuan berpikir, menulis juga melibatkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Graves (Yunus, 2003: 14) mengatakan bahwa seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Alas an ketidaktahuan ini seringkali dilontarkan oleh siswa atau mahasiswa karena tidak tahu dasar-dasar menulis, kurang terlatih, sulit mencari pengembangan ide, lemah retorika, dan miskin wawasan bidang tulis-menulis. Seorang penulis harus menguasai permasalahan yang hendak ditulisnya. Disamping itu, juga dituntut kemampuan mengembangkan permasalahan tersebut dengan cara yang baik dan benar.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan diberbagai jenjang dan jenis sekolah ataupun dalam kehidupannya di masyarakat. Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan oleh kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, keterampilan menulis tidak boleh diabaikan dan harus mendapat perhatian sejak dini, agar setiap siswa mempunyai kebiasaan menulis dengan baik.
Salah satu keterampilan berbahasa yang dituntut dalam kurikulum, baik kurikulum terdahulu, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang adalah keterampilan menilis. Menulis merupakan salah satu medium yang sangat penting untuk mengekspresikan pikiran seseorang kepada orang lain. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan pembelajaran (KTSP) SLTP yang diberikan pada kelas VII dicantumkan rumusan standar kompetensinya adalah mampu mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
Bentuk keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa adalah menulis karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk memilih karangan narasi karena sebagian besar tulisan adalah karangan narasi. Buku-buku seperti majalah, artikel, surat kabar, karya sastra, komik dan cerita merupakan contoh narasi. Di samping itu, pengetahuan dan pemahaman keterampilan mengenai tulisan narasi selalu diujikan dalam setiap ujian akhir nasional. Oleh karena itu, sangat diperlikan keterampilan serta pengetahuan dalam menulis karangan narasi.
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar terbagi tiga yaitu (1) alat bantu pandang dengar (audio visual aids), (2) alat bantu pandang (visual aids), dan (3) alat bantu dengar (audio aids).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan dalam menulis karangan narasi dengan teknik reka cerita gambar. Alas an penulis meneliti penggunaan teknik reka cerita gambar karena dari gambar tersebut siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat.
B.     Identitas Masalah
Berdasarkan latar belakang, diidentifikasikan masalah mengenai kurangnya respon siswa dalam menulis sebuah karangan apabila tidak disertai dengan teknik dan media, sehingga minat siswa dalam menulis karangan narasi menjadi kurang. Kurangnya minat siswa untuk menulis terlihat dari sulitnya dalam mengembangkan ide. Untuk itu, mengembangkan kebiasaan mengarang yang akurat, singkat, jelas dan menarik akan lebih mudah ddilakukan dengan menggunakan teknik reka cerita gambar. Karangan siswa akan lebihterfokus, terarah, dan tidak mengambang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui kemampuan siswa kelas VII  SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan dalam Menulis Karangan Narasi  dengan Teknik Reka Gambar.
C.    Pembatasan Masalah
Banyak aspek yang dapat dinilai dari kegiatan menulis karangan narasi seperti tema, alur, penokohan, pusat pengisahan, latar dan lain-lain. Teknik yang digunakan bervariasi dan beranekaragam seperti teknik karangan bersama, teknik reka cerita gambar, meniru model, dan sebagainya. Pada penelitian ini penulis membatasi aspek penelitian pada kemampuan menulis karangan narasi dengan teknik reka cerita gambar ditinjau dari segi alur, latar, dan pusat pengisahan pada siswa kelas VII  SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Pesisir Selatan.
D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas. Masalah yang diungkapakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yaitu “Bagaimanakah kemampuan menulis narasi dengan teknik reka cerita gambar  siswa kelas VII  SMPN 1 Basa Ampek Balai Tapan Pesisir Selatan ditinjau dari segi alur, latar dan pusat pengisahan?”.

E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan siswa memahami alur cerita dalam menulis karangan narasi dengan teknik reka cerita gambar, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa memahami latar cerita dalam menulis karangan narasi dengan teknik reka cerita gambar, dan (3) mendeskripsikan kemampuan siswa memahami pusat pengiasahan dalam menulis karangan narasi dengan teknik reka cerita gambar.
F.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi betrbagai pihak. Dari guru bidang studi Bahasa dan Satra Indonesia, sebagai masukan untuk meningkatkan pembelajaran menulis, agar siswa mereka nantinya memiliki keterampilan menulis karangan. Bagi peneliti, sebagai bahan kajian akademik dan bekal pengetahuan lapangan. Bagi peneliti lain, sebagai informasi yang hendaknya dijadikan sebuah permasalahan untuk ditindaklanjuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy

 <h1>Privacy Policy for Ujung Pena Secuil Tinta</h1> <p>At Ujung Pena Secuil Tinta, accessible from https://wigisutrisno.b...