ANALISIS CERPEN SI MALANCA
A. SINOPSIS
Malanca
adalah seorang petani yang hidup dinegeri kerajaan di daerah riau
johor. Pada saat itu kerajaan mengalami masa resesi disebabkan ekspor
kerupuk kulit tidak lagi laku di pasaran karena dicemari oleh
orang-orang yang iri. Mengatasi hal itu putri kerajaan berencana membuat
kerupuk jengkol dan menjualnya tetapi untuk membuat kerupuk jengkol
dibutuhkan minyak goreng sedangkan minyak goreng sangat susah diproduksi,
karena tanaman kelapa rakyat diserang hama. maka dicanangkan kepada
seluruh masyarakat untuk memberikan sebotol bir minyak goreng kepada
kerajaan tapi karena ulah si Malanca yang memberikan ide kepada istrinya
untuk membawa air mentah saja kekerajaan dan sarannya itu juga
diturutkan oleh yang lainnya sehingga bukan minyak yang terkumpul tetapi
malah air. Mengetahui hal itu raja menjadi bertambah sakit dan parah.
Untuk mengobati raja maka disuruhlah punggawa istana untuk memanggil
Malanca. Mungkin raja butuh hiburan karena selama raja sakit Malancalah
yang mengibur raja. Malanca datang keistana dengan membawa ketakutan
karena telah memberikan ide yang menyebabkan tidak terkumpulnya minyak
goreng. Ketika raja yang memang secara kebetulan menanyakan hal itu si
Malanca malah menuduh tukang canang yang salah memberikan informasi
kepada rakyat sehingga raja memutuskan untuk menghukum si tukang canang
dan si malanca terbebas dari hukuman.
B. Analisis Cerpen Si Malanca Dengan Menggunakan Pendekatan Pragmatik
Cerpen malanca merupakan cerpen yang bercerita tentang kehidupan seseorang yang
bernama Malanca di sebuah kerajaan di negeri Riau Johor. Cerpen ini
menyinggung tentang kehidupan social dan politik. Cerpen ini seolah
menggambarkan kepada pembaca bahwa buruknya suatu system kerajaan yang
dengan seenaknya berbuat semaunya disamping itu juga terdapat nilai
moral yang tidak baik. Pembaca dihidangkan dengan situasi dimana
seseorang boleh berbohong untuk melindungi dirinya yang nyata-nyata
telah melakukan kesalahan dan berusaha melemparkan kesalahanya kepada
orang lain dengan kata lain lempar batu sembunnyi tangan (baca Si
Malanca dalam kumpulan cerpen Harris Effendi Thahar halaman 138-139)
suatu sikap yang tidak patut di contoh. Ada hal lain yang digambarkan
didalamn cerpen ini seperti yang terjadi pada raja dan menterinya, sang
raja dengan enaknya berkata kasar kepada menterinya kemudian para
menteri seperti saling menjatuhkan dan saling merasa diremehkan satu
sama lain antara sesama menteri. Pada hakikatnya cerpen Malanca bersaha
menggambarkan kehidupan suatu negeri kerajaan yang mengalami suatu
permasalahan sosial. Tapi yang paling menarik dari cerpen ini yaitu
cerita dikemas begitu teratur dan pengarang berusaha menyampaikan suatu
masalah politik, dimana para menteri saling meremehkan. Bila cerpen ini
diletakkan di masa sekarang ini maka cerpen ini secara tersirat
memberitahukan kepada pembaca agar tidak mau di perlakukan semaunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar