Minggu, 24 Januari 2021

Contoh Proposal: Komitmen Afektif Dalam Organisasi Yang Dipengaruhi Perceived Organizational Support Dan Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar )”

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi.

Tumbuh dan berkembangnya organisasi tergantung pada sumber daya manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan aset yang harus ditingkatkan secara efektif dan efisien sehingga akan terwujud kinerja yang optimal. Untuk mencapai maksud organisasi dalam hal ini perusahaan harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara optimal, khususnya dalam hal kinerja.

Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi masyarakat sekarang,seringkali ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumberdaya manusia yang ada pada perusahaan tersebut, padahal harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan.

 Komitmen Organisasional merupakan salah satu topik yang akan selalu menjadi tinjauan baik bagi pihak manajemen dalam sebuah organisasi maupun bagi para peneliti yang khususnya berfokus pada perilaku manusia. Komitmen Organisasional menjadi penting khususnya bagi organisasi yang ada saat ini dikarenakan dengan melihat sejauh mana keberpihakan seorang karyawan terhadap organisasi, dan sejauh mana karyawan tersebut berniat untuk memelihara keanggotaannya terhadap organisasi maka dapat diukur pula sebaik apa komitmen seorang karyawan terhadap organisasinya (Kartika, 2011).

Komitmen afektif merupakan salah satu kategori komitmen menurut Meyer, Allen & Smith (1993), yang mana komitmen ini merupakan ikatan secara emosional yang melekat pada seorang karyawan untuk mengidentifikasikan dan melibatkan dirinya dengan organisasi (Kartika, 2011).

Komitmen afektif ini juga dapat dikatakan sebagai penentu yang penting atas dedikasi dan loyalitas seorang karyawan. Kecenderungan seorang karyawan yang memiliki komitmen afektif yang tinggi, dapat menunjukkan rasa memiliki atas perusahaan, meningkatnya keterlibatan dalam aktivitas organisasi, keinginan untuk mencapai tujuan organisasi, dan keinginan untuk dapat tetap bertahan dalam organisasi (Rhoades, Eisenberger, & Armeli, 2001).

(Rhoades, Eisenberger, & Armeli, 2001), Apabila seorang karyawan dalam sebuah organisasi dapat merasakan adanya dukungan dari organisasi yang sesuai dengan norma, keinginan, harapan yang dimiliki karyawan, maka dengan sendirinya akan terbentuk sebuah komitmen dari karyawan untuk memenuhi kewajibannya kepada organisasi, dan tidak akan pernah meninggalkan organisasi, karena karyawan telah memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap organisasinya (Kartika, 2011).

Perceived Organizational Support (POS) akan meningkatkan komitmen Afektif karyawan dengan menciptakan sebuah kewajiban untuk peduli terhadap kesejahteraan organisasi dan berdasarkan norma timbal balik organisasi juga wajib untuk memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman yang muncul dari karyawan sebagai hasil dari proses timbal balik yang berkelanjutan dengan organisasi, akan mengarahkan kepada kepuasan karyawan atas kesejahteraan organisasi. Dengan perasaan karyawan itu sendiri dan secara emosional akan muncul keterikatan dengan organisasi (Rhoades, Eisenberger, & Armeli, 2001).

Dalam sebuah organisasi, terdapat fenomena permasalahan yang sering muncul yang mana organisasi harus dapat mempertahankan karyawan yang dimiliki untuk dapat tetap bekerja sesuai dengan tuntutan yang ada. Seringkali hal ini terkait dengan Kepuasan Kerja, yang mana secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan ini merupakan sebuah sikap karyawan secara emosional yang menyenangkan, mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati. Hal ini akan tercermin dalam moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja yang baik dari karyawan (Kartika & Kaihatu, 2010).

Definisi lain terkait dengan Kepuasan Kerja, dikatakan bahwa Kepuasan Kerja secara umum dapat ditentukan dengan perbedaan yang terjadi antara perasaan yang seharusnya dirasakan oleh karyawan dari pekerjaan yang dilakukan dengan kondisi nyata yang saat ini dirasakan oleh karyawan. Definisi lain dikatakan juga bahwa Kepuasan Kerja merupakan sebuah kondisi emosional yang menyenangkan sebagai hasil dari penilaian seseorang atas pekerjaannya dalam mencapai sebuah prestasi kerja yang telah dilakukannya (Astrauskaite, Vaitkevicius, & Perminas, 2011).

Kepuasan Kerja seorang karyawan dalam sebuah organisasi, akan selalu dikaitkan dalam sebuah konteks yang lebih luas yaitu kinerja. Seperti dalam Performance-Satisfaction-Effort Loop, yang mana terdapat hubungan sebab akibat yang muncul dengan adanya kinerja yang lebih baik, akan mengarah ke penghargaan secara ekonomi, sosiologi, dan psikologi yang lebih tinggi bagi karyawan. Dengan adanya penghargaan yang dirasa adil dan cukup, akan timbul kepuasan yang akan mengarah kepada peningkatan komitmen seorang karyawan terhadap organisasinya. Komitmen yang tinggi akan memberikan pengaruh kepada usaha yang dilakukan karyawan dan akan kembali berpengaruh kepada kinerja karyawan (Newstrom, 2007).

Perkembangan teknologi memberikan dampak luas bagi seluruh sudut kehidupan manusia. Perkembangan tersebut termasuk juga dalam kemajuan transportasi yang membuat orang semakin mudah dalam berpindah tempat. Transportasi mempunyai peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan, dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seiring berkembangnya peradaban manusia alat transportasi semakin berkembang. Alat transportasi masal seperti bus, pesawat terbang, kapal laut, dan kereta api menjadi sarana yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun, transportasi publik juga meiliki resiko kecelakaan dan merugikan bagi orang yang terdampak oleh kecelakaan tersebut. Sesuai dengan data yang ada di lapangan kelalaian dapat merugikan banyak pihak.

Dalam hal ini akan dilihat permasalahan dan faktor-faktor diatas pada salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang transportasi publik yaitu PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar, Padang.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa trasnportasi pengangkutan penumpang dan barang, negosiasi dan peti kemas menggunakan kereta api sebagai sarana. Kereta api itu sendiri untuk pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda pada tahun 1864 dengan membangun lintasan di Semarang (Kamijen).

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu membuat suatu program yang setiap tahunnya berubah sesuai dengan kebutuhan para konsumennya untuk meningkatkan minat para konsumen jasa pemakai Kereta Api. Kereta api sebagai salah satu moda transportasi nasional yang mempunyai karakteristik pengangkutan secara masal dengan waktu tempuh yang lebih singkat dari moda transportasi darat yang lain, perlu ditingkatkan potensi dan peranannya sebagai penghubung wilayah.

Dalam meningkatkan pelayanan dan kepuasan para penumpang kereta api, maka hal yang paling berperan adalah sumber daya manusia yang mengelola sistem dalam perusahaan yaitu karyawan yang telah berkontribusi dalam pencapaian tujuan dan maksud tersebut.

Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perceived organizational support mempunyai pengaruh signifikan terhadap komitmen afektif dan kepuasan kerja serta apakah kepuasan kerja juga berpengaruh terhadap komitmen afektif .

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam hal pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka penulis mengajukan sebuah penelitian dengan judul “ Komitmen Afektif Dalam Organisasi Yang Dipengaruhi Perceived Organizational Support Dan Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar )”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat permasalahan sebagai berikut :

  1. Dukungan dari Organisasi yang diberikan masih kurang maksimal sehingga memungkinkan kurangnya komitmen afektif karyawan dalam bekerja pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II  Sumbar
  2. Kurangnya rasa memiliki dan kecintaan terhadap organisasi dikarenakan tingkat komitmen afektif yang masih rendah pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  3. Kurangnya dukungan yang diberikan organisasi dapat menyebabkan karyawan meninggalkan perusahaan sewaktu-waktu pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  4. Kepuasan kerja yang menurun karena kurangnya tingkat dukungan yang diberikan organisasi kepada para karyawannya pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  5. Keterlibatan dan keinginan untuk mencapai tujuan organisasi masih kurang maksimal karena bentuk-bentuk dukungan yang diberikan organisasi belum sesuai dengan yang diharapkan karyawan pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  6. Kepuasan kerja rendah yang dirasakan karyawan karena tidak adanya komitmen afektif dalam diri pribadi karyawan yang bersangkutan terhadap perusahaan pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  7. Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh karyawan karena faktor dukungan yang diberikan organisasi yang masih rendah pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  8. Motivasi kerja karyawan masih kurang maksimal pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  9. Kemungkinan munculnya Miss Communication antara karyawan dengan atasan atau antara karyawan dengan karyawan pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar
  10. Karyawan dirasa tidak mampu mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar

1.3. Batasan Masalah

Untuk mencapai sasaran dan terarahnya dalam penulisan penelitian ini maka penulis akan membatasi masalah ini dengan Perceived Organizational Support sebagai variabel bebas (X), kepuasan kerja sebagai variabel terikat intervening (Y1) dan komitmen afektif sebagai variabel terikat (Y2) pada PT Kereta Api Indonesia (persero) Divre II Padang (Sumbar).

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengaruh Perceived Organizational Support  secara signifikan terhadap Komitmen Afektif pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Padang (Sumbar) ?
  2. Bagaimana pengaruh Perceived Organizational Support secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Padang (Sumbar) ?
  3. Bagaimana pengaruh Kepuasan kerja secara signifikan terhadap Komitmen Afektif pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Padang (Sumbar)?
  4. Apakah kepuasan kerja terbukti sebagai variabel perantara antara Perceived Organizational Support dan Komitmen Afektif ?

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1. Tujuan Penelitian

Bertolak dari permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perceived organizational support terhadap komitmen afektif.
  2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perceived organizational support terhadap kepuasan kerja.
  3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen afektif.
  4. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja terbukti sebagai variabel perantara antara Perceived Organizational Support dan Komitmen Afektif?

1.5.2. Manfaat Penelitian

1)        Bagi Penulis

Proses serta hasil ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk menambah ilmu pengetahuan sehubungan dengan ilmu yang penulis dapat dan tekuni serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menganalisa pengaruh Perceived Organizational Support terhadap komitmen afektif dan kepuasan kerja pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Padang (Sumbar) serta hasil penelitian ini juga sangat berguna bagi peneliti dalam menuju ke dunia usaha yang sebenarnya.

2)      Bagi perguruan tinggi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan penambah kontribusi pada studi konsentrasi manajemen sumber daya manusia dan acuan dari penelitian mengenai perceived organizational support yang mempengaruhi komitmen afektif dan kepuasan kerja.

3)      Bagi Pembaca

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang membaca nya khusus nya bagi yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini bisa menjadi dasar atau referensi untuk penelitian selanjut nya dan juga dapat menambah pustaka bagi mereka yang mempunyai minat untuk mendalami pengetahuan dalam bidang Sumber Daya Manusia.

4)      Bagi Perusahaan atau Instansi Pemerintah

Untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumbar berkaitan dengan perceived organizational support yang harus didapatkan karyawan untuk mencapai suatu komitmen afektif dan kepuasan kerja karyawan. Sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja dengan harapan tercapainya tujuan organisasi seperti yang diinginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy

 <h1>Privacy Policy for Ujung Pena Secuil Tinta</h1> <p>At Ujung Pena Secuil Tinta, accessible from https://wigisutrisno.b...