Contoh Proposal: Analisis Swot Pengembangan Industri Gambir Di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto Xi Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

 BAB I

PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang

Perkembangan zaman membuat perubahan di berbagai bidang kehidupan. Perubahan tersebut  menciptakan peluang  dan tantangan. Salah satu perubahan dapat dilihat pada bidang pertanian. Pertanian semakin berkembang sehingga menciptakan banyak peluang. Seiring dengan hal itu bidang pertanian juga mendapat tantangan yang berarti. Petani bisa menciptakan lapangan kerja. Mereka bersaing menghasilkan produk-produk lokal terbaik. Namun bidang pertanian juga terkendala oleh perubahan iklim, serangan hama dan hewan pengganggu. Selain itu bidang pertanian juga harus mendapat dukungan dari pemerintah agar produksi pertanian dapat ditingkatkan



Industri gambir merupakan salah satu usaha yang perlu diperhitungkan dalam bidang pertanian dan perindustrian. Peran perkebunan gambir sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik. Namun perhatian terhadap pengembangan tanaman gambir kurang mendapat respon sehingga produksi dan kualitas gambir sangat rendah. Mutu produksi tanaman gambir ditentukan oleh bagusnya usaha perawatan perkebunan dan pengolahan tanaman yang dilakukan. Usaha pengolahan perkebunan gambir merupakan suatu rangkaian yang cukup rumit. Pengolahan perkebunan gambir melalui banyak tahapan seperti pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Sedangkan untuk memproduksi juga melalui serangkaian proses mulai dari pengepakan, perebusan, pencetakan penjemuran sampai menghasilkan produk gambir yang siap jual.

Pengolahan tanaman Gambir sampai saat ini masih dihasilkan oleh industri kecil yang masih bersifat tradisional. Pengolahan tananam gambir masih memakai tenaga manusia (manual). Proses pembuatannya juga masih menggunakan bahan bakar dari kayu. Selain memakan waktu yang cukup lama hal tersebut juga dapat merusak hutan. Untuk itu perkebunan gambir perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta dan masyarakat agar komoditas tanaman gambir semakin meningkat. Sebab tanaman gambir memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi petani dan daerah. Gambir adalah komoditas penting  yang bernilai ekonomi tinggi. Industri gambir dapat meningkatkan perekonomian dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Menurut Fauza (1992) gambir dapat memberi kontribusi yang cukup berarti pada pendapatan petani daerah. Pengolahannya mulai dari bercocok tanam sampai hasil pemasaran masih dilakukan secara konvensional. Gambir merupakan  salah satu perkebunan rakyat yang bernilai tinggi untuk diusahakan secara komersial pada masa yang akan datang.

Permasalahan yang paling mendasar dalam pengolahan dan perawatan tanaman gambir yaitu kurangnya sarana dan prasarana. Masyarakat sampai saat ini masih menggunakan cara tradisional. Pengolahan dilakukan memakai tenaga manusia mulai dari penanaman, hasil produksi dan pemasaran. Pengolahan gambir dilakukan menggunakan alat dari kayu seperti paraku, hirok dan juga alat mencetak. Hal tersebut merupakan kelemahan yang terlihat dari petani gambir. Mereka tidak memiliki alat yang baik untuk mengolah gambir.

Salah satu daerah yang menggunakan cara tradisional mengolah gambir yaitu Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan. Kenagarian Siguntur Muda terkenal dengan daerah penghasil gambir terbesar di Kecamatan Koto XI Tarusan. Hampir semua masyarakat bermata pencarian sebagai petani gambir. Namun pengolahan yang dilakukan masih menggunakan cara tradisional. Kekurangan sarana dan prasarana merupakan kelemahan petani di Kenagarian Siguntur Muda. Petani tidak memiliki alat yang modern. Mereka masih mengusahakan cara-cara tradisional menggunakan kayu bakar untuk merebus tanaman. Mereka merakit sendiri dan membuat sendiri alat untuk mengolah dan mencetak gambir. Selain itu petani terkendala oleh akses jalan yang tidak baik sehingga mempersulit proses produksi gambir.

Padahal jika dilihat dari hasil produksi, tanaman gambir setiap tahun bisa mencapai 100 ton pertahun (Dinas Pertanian Pesisir Selatan Tahun 2013). Hal tersebut merupakan produksi yang sangat besar. Selain itu luas wilayah areal perkebunan gambir menurut catatan di kantor Wali Nagari Siguntur Muda lebih kurang 732 ha. Hasil pertanian sangat mendukung sekali mengembangkan industri pertanian gambir di kenagarian Siguntur Muda. Jika hal tersebut dikelola dengan baik maka akan tercipta suatu kekuatan untuk menciptakan lapangan kerja dan hasil produksi yang lebih banyak. Perekonomian masyarakat akan terbantu dan kesejahteraan masyarakat dapat terjamin. Selain itu tentu merawat tanaman gambir tidak semudah yang dibayangkan. Banyak sekali ancaman yang harus dihadapi oleh petani. Ancaman-ancaman yang tidak terduga seperti bencana alam, hama tanaman, permainan tengkulak dan harga pupuk yang melambung tinggi membuat petani kewalahan. Mereka terbebani oleh biaya pupuk yang mahal, upah buruh yang terus meningkat, biaya perawatan kebun yang melambung tinggi dan akses jalan yang buruk sangat menyulitkan petani. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka peneliti tertarik untuk mengungkapkan pengembangan industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda. Oleh karena itu peneliti menjadi tertarik meneliti tentang “analisis pengembangan industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.

1.2    Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah maka penelitian ini difokuskan pada analisis pengembangan industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.

1.3    Pertanyaan Penelitian
Supaya penelitian ini lebih terarah maka dibuatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

  1.  Bagaimanakah kekuatan (strength) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan?
  2. Bagaimanakah kelemahan (weakness) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan?
  3. Bagaimanakah peluang (oportunity) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan?
  4. Bagaimanakah ancaman (threats) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan?


1.4    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk:

  1. Menganalisa kekuatan (strength) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.
  2. Menganalisa kelemahan (weakness) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.
  3. Menganalisa peluang (oportunity) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.
  4. Menganalisa ancaman (threats) industri gambir di Kenagarian Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan.

1.5    Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dijelaskan maka penelitian ini dapat dimanfaatkan yaitu sebagai berikut.

  1. Sebagai syarat untuk untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan georgrafi program studi pendidikan geografi
  2. Menjadi salah satu bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan terutama yang berkaitan dengan pengembangan industri di Kenagarian Siguntur MudaKecamatan Koto XI Tarusan
  3. Menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Dalam Kritik Sastra

Analisis Cerpen Man Rabuka karya AA. Navis

Contoh Resensi Novel Edensor karya Andrea Hirata