Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Karakter Islami Pada Tokoh Dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy Skripsi Wigi Sutrisno

BAB I PEND AHULUAN 1. Latar Belakang Manusia selalu menjadi pembicaraan di dalam karya sastra. Hal itu dapat ditemukan pada sejumlah karya sastra yang beredar di masyarakat. Banyak karya sastra yang bercerita tentang kehidupan manusia. Salah satu bentuk karya sastra yang bercerita tentang kehidupan manusia adalah novel. Novel menceritakan pengalaman manusia yang paling menarik dengan bermacam-macam latar, karakter dan masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan. Peristiwa yang terjadi di dalam novel merupakan cerminan dari kehidupan nyata yang telah direkayasa. Pengarang berusaha memanipulasi kehidupan nyata ke dalam bentuk dunia yang baru, yang imajinasi sesuai keinginan pengarang. Novel memiliki tokoh-tokoh rekaan. Kehadiran tokoh tersebut memang disengaja pengarang untuk menciptakan sebuah kehidupan yang imajinatif. Sebuah novel harus memiliki tokoh karena tokoh adalah hal yang sangat penting di dalam novel. Kehadiran tokoh berfungsi ibarat roda untu

Ungkapan Larangan Pada Masyarakat Nagari Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman Proposal Nadia Ramadhani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Barat adalah wilayah yang dikenal sebagai wilayah dengan kebudayaan Minangkabau. Minangkabau adalah daerah yang memiliki berbagai bentuk kebudayaan. Setiap daerah di Minangkabau memiliki adat-istiadat, suku , dan tradisi yang berbeda-beda. Perbedaan itu dapat di temui pada struktur bahasa, baik lisan maupun bukan lisan . P erbedaan -perbedaan itu menjadi ciri khas sebagai bentuk pengenal suatu kebudayaan pada suatu daerah. Salah satu perbedaan yang sekaligus menjadi pengenal suatu kebudayaan, dalam hal ini bahasa lisan adalah ungkapan larangan yang terdapat di Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Ungkapan larangan merupakan folklor sebagian lisan bagian dari kepercayaan rakyat. Kepercayaan rakyat pada umumnya berisi nasihat yang disampaikan secara polos dan mengatur segala tingkah laku serta perilaku masyarakat yang masih menganut kepercayaan ini. Kehidupan masyar

HATA PANGUPA: SASTRA LISAN MANDAILING DI KOTANOPAN SETIA NAGARI LANSEK KADOK KECAMATAN RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN PROPOSAL FEFA SRILA DESTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, memiliki bahasa, suku, adat istiadat, dan   kebudayaan yang berbeda-beda. Kebudayaan merupakan kebiasaan yang dianut oleh masyarakat tertentu. Menurut KBBI (2008:225), kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Sastra merupakan bagian dari kebudayaan karena sastra adalah hasil kreasi seni yang diciptakan oleh manusia. Sastra juga dapat dinilai sebagai kreasi seni yang memiliki nilai-nilai luhur, nilai moral, yang berguna untuk mendidik umat. Dari suatu karya sastra, penikmatnya dapat mengambil nilai-nilai yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup. Dilihat dari media penyampaiannya, sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu: sastra tulis dan sastra lisan. Sastra tulis menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya dan sastra lisan menggunakan bahasa lisan sebagai media penyampaiann