Minggu, 27 Desember 2020

PERANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU BISNIS

 PENDAHULUAN

Pada masa sekarang kebutuhan setiap orang semakin meningkat. Setaip individu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Pelaku bisnis pun demikian, mereka berusaha meningkatkan penghasilan dari bisnis yang mereka jalankan. Akan tetapi dalam menjalankan bisnis tidak jarang banyak pelaku bisnis yang mendapatkan kendala. Salah satunya terkendala oleh modal yang minim atau usaha sedang mengalami kerugian yang besar sehingga tidak mampu membiayai karyawan atau memenuhi kebutuhan dari usaha yang dijalankan. Maka jalan satu satunya yang harus dilakukan adalah dengan meminjam modal kepada lembaga pembiayaan.

Lembaga pembiayaan pada dasarnya adalah suatu lembaga yang menyediakan pembiayaan atau dana untuk pembelian suatu barang yang pembayarannya dilakukan oleh konsumen atau pelaku bisnis secara mencicil atau berkala. Lembaga pembiayaan menyediakan modal atau dana untuk masyarakat tanpa menarik dana kepada masyarakat secara langsung seperti tabungan, giro, ataupun deposito.

Selain itu, lembaga pembiayaan memiliki peran yang tidak kalah penting dengan lembaga keuangan lainnya yaitu sebagai lembaga altenatif dalam hal pembiayaan yang juga potensial dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Disamping peran tersebut, lembaga pembiayaan juga memegang peranan penting dalam bidang pembangunan seperti menampung aspirasi dan minat masyarakat. Selain itu, lembaga pembiayaan juga ikut serta dalam pembangunan dimana para pelaku usaha dan masyarakat umum mengharapkan lembaga ini bisa mengatasi masalah yang vital yaitu masalah keuangan dan permodalan.

Lembaga pembiayaan adalah bagian dari lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai sumber pembiayaan alternatif untuk membantu pertumbuhan perekonomian. Perusahaan pembiayaan berdasarkan Pasal 1 angka (1) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit, perusahaan pembiayaan berbentuk perseroan terbatas dan koperasi.

Pelaku bisnis merupakan orang atau sekelompok orang atau suatu usaha atau perusahaan yang mengelola sebuah kegiatan bisnis atau industri dimana kegiatan mereka bisa menghasilkan suatu barang atau jasa yang memiliki nilai jual maupun nilai beli. Pelaku bisnis meliputi kegiatan UMKM, usaha keluarga, hotel, perusahaan kecil hingga besar. Berdasarkan uraian di atas maka makalah ini menyajikan peranan lembaga pembiayaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis

1.1  Pengertian Lembaga Pembiayaan

Berdasarkan Keppres No. 61 Tahun 1988 Lembaga pembiayaan adalah: badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Sedangkan menurut Peraturan Presiden No. 9 tahun 2009 yang menjelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.

Sistem lembaga keuangan dibedakan menjadi tiga yaitu

1.      lembaga keuangan bank sesuai UU No. 14 Tahun 1967, bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.      lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan. Bidang usaha yang termasuk dalam lembaga keuangan bukan bank antara lain adalah asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, lembaga pembiayaan. lembaga pembiayaan termasuk dalam Lembaga keuangan Bukan Bank (LKBB).

3.      Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan;

Kegiatan lembaga pembiayaan meliputi antara lain bidang usaha:

1)      sewa guna usaha;

2)      modal ventura;

3)      perdagangan surat berharga

4)      anjak piutang;

5)      usaha kartu kredit;

6)      pembiayaan konsumen.

2.2 Fungsi dan Peranan Lembaga Pembiayaan

Fungsi utama hadirnya lembaga pembiayaan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta membuka peluang hadirnya lapangan kerja. Peranan lembaga pembiayaan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara memberi pinjaman dana kepada pelaku usaha atau bisnis sehingga dapat menggerakan perekonomian masyarakat. Dengan begitu akan tercipta lapangan kerja jika pelaku usaha atau pelaku bisnis bisa memanfaatkan pinjaman modal usaha dengan cara bijak. Dengan kata lain lembaga pembiyaan memberikan tambahan modal kepada pelaku bisnis sebab dengan adanya penambahan modal maka akan ada ekspansi bisnis. Ketika sebuah bisnis sudah ekspansi artinya butuh tenaga kerja yang baru sehingga terbukalah lapangan kerja. Itulah mengapa uang yang dikucurkan oleh lembaga ini haruslah dapat digunakan oleh pelaku usaha dengan sebaik-baiknya. Ada 2 peranan penting lembaga pembiayaan yang harus diketahui yaitu sebagai berikut:

1.      Sebagai sumber dana alternatif

Modal adalah penentu bagi kelangsungan bisnis atau usaha. semakin besar dan kompleks usahanya, maka semakin besar modal yang dibutuhkan. Peranan utama dari lembaga pembiayaan yaitu sebagai bantuan sumber modal alternatif. Lembaga pembiayaan akan memberikan pinjaman dana atau pinjaman modal kepada masyarakat pelaku usaha atau pelaku bisnis dengan imbalan hasil yang sebisa mungkin tetap menguntungkan pelaku usaha. Dengan kata lain lembaga pembiayaan memiliki peranan memberikan tambahan atau bantuan modal usaha kepada masyarakat dalam hal ini adalah pelaku bisnis sehingga dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Adapun peran lembaga pembiayaan sebagai alternatif sumber pembiayaan dapat dilihat pada:

1)      Sumber  Modal  Yang  Dimiliki  Pelaku Bisnis

Pada  umumnya  terdiri  dari  dua sumber yaitu modal sendiri dan pinjaman. Lembaga pembiayaan mampu mencukupi   kekurangan modal yang diperlukan oleh pelaku bisnis dalam menjalankan   usahanya.   Lembaga pembiayaan dapat memberikan batas (plafon) pinjaman yang  besar  dengan  tetap memperhatikan prinsip 5C. Bahkan  untuk  kasus  tertentu, lembaga pembiayaan hanya memperhatikan prinsip 3C yaitu Character, Capabilitydan Collateral.

 

2)      Kemudahan Akses Dan Prosedur Yang Tidak Berbelit-Belit

Slogan waktu adalah uang sangat kental pada pelaku bisnis di sektor perdagangan   yang penghasilannya berasal dari penjualan harian. Kemudahan akses yang  ditawarkan dengan prosedur yang jelas telah membantu pelaku bisnis untuk    mendapatkan tambahan modal yang diperlukan. Untuk beberapa kasus, pelaku bisnis   tidak perlu mendatangi kantor lembaga pembiayaan karena terdapat sales yang menangani hal ini. Sedangkan untuk waktu pengurusan, beberapa lembaga pembiayaan menetapkan maksimal 3 hari kerja dari berkas lengkap dana sudah dapat dicairkan.

3)      Suku Bunga atau Sistem Bagi Hasil kompetitif

Suku  bunga  atau  sistem  bagi  hasil yang  tinggi  merupakan  hal  yang ditakutkan  oleh pelaku bisnis untuk  mendapatkan  pembiayaan. Beberapa lembaga  pembiayaan  menawarkan  suku  bunga  atau  sistem  bagi  hasil yang kompetitif. Suku bunga atau sistem bagi hasil  ini diharapkan tidak memberatkan pelaku bisnis dalam  melakukan  pembayaran. Untuk pelaku bisnis yang baru memulai  usaha, tersedia kredit usaha   rakyat yang menawarkan suku bunga yang rendah. Tetapi karena plafon pinjaman yang  rendah, pelaku bisnis banyak  yang  tidak  menggunakannya  dan  lebih memilih produk kredit usaha lainnya.

4)      Sistem Pembayaran Fleksibel Inovasi

Sistem pembayaran juga merupakan peran lembaga pembiayaan dalam pengembangan pelaku bisnis. Sistem pick upharian yang diterapkan  bagi  pedagang  di pasar membawa  keuntungan  bagi  kedua pihak. Bagi lembaga pembiayaan, sistem ini dapat menekan angka Non Performing Loan karena menjamin  ketersediaan dana untuk membayar cicilan pada akhir bulan bagi pelaku bisnis, sistem penarikan   harian meringankan  cicilan  pembayaran  dan  menghemat  waktu  dan  tenaga untuk melakukan pembayaran.

5)      Informasi Mudah Didapat

Pelaku bisnis mudah mendapatkan informasi mengenai produk pinjaman yang ditawarkan oleh lembaga pembiayaan bank ataupun lembaga pembiayaan non bank.  Informasi yang paling banyak adalah dari sales dan teman/keluarga.  Kemudahan  akses  informasi  dan  fasilitasi  untuk mendapatkan pinjaman menunjukkan peran lembaga pembiayaan telah dijalankan sebagai alternatif sumber pembiayaan.

 

 

2.      Sebagai Fasilitator dalam Pengembangan Bisnis

Peran ini menuntut lembaga pembiayaan berperan aktif untuk menampung dan memberikan pendampingan kepada pelaku bisnis dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya Analisis terhadap peran ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator manajemen, fasilitator pemasaran dan fasilitator pengelolaan keuangan. Lembaga pembiayaan diharapkan tidak hanya menggulirkan dana saja tetapi juga memberikan bantuan teknis kepada pelaku bisnis. Dengan adanya bantuan teknis yang diberikan kepada pelaku bisnis, diharapkan bisnisnya dapat berjalan dan berkembang lebih baik.

1)      Fasilitator Manajemen

Peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator di bidang manajemen mengukur sejauh mana lembaga pembiayaan memberikan bantuan teknis dalam bidang manajemen seperti pengurusan ijin usaha, pengurusan kredit, pengelolaan SDM, pelatihan penggunaan IT, membuat manajemen usaha lebih baik dan membantu membuat rencana bisnis. Peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator manajemen terbagi menjadi dua bagian besar yaitu:

a)      Legalitas Peran lembaga pembiayaan

Dalam hal membantu pengurusan legalitas usaha merupakan peran yang diharapkan oleh pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Pengurusan legalitas secara kolektif, selain mempermudah juga dapat meminimalkan biaya dan waktu yang dikeluarkan.

b)      Pengelolaan dan Pengembangan Usaha

Peran lembaga pembiayaan dalam hal pengelolaan dan pengembangan usaha juga merupakan peran yang diharapkan. Meskipun saat ini tidak dibutuhkan oleh pelaku bisnis, tetapi dalam jangka panjang, pelaku bisnis mengharapkan usahanya dapat dikelola lebih profesional dan meningkat dalam hal manajemen.

2)      Fasilitator Pemasaran

Peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator pada aspek pemasaran sangat merupakan peran yang dianggap penting oleh pelaku bisnis. Jaringan lembaga pembiayaan yang luas serta variasi nasabah yang banyak memungkinkan lembaga pembiayaan untuk menjadi fasilitator dalam aspek pemasaran. Peran lembaga pembiayaan dalam aspek pemasaran secara signifikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:

a)      Mengikutsertakan dalam ajang promosi seperti pameran Pelanggan

Merupakan hal yang penting bagi setiap usaha apapun jenisnya. Untuk itu lembaga pembiayaan dapat menfasilitasi pelaku bisnis untuk mendapatkan pelanggan baru. Fasilitasi ini dapat berupa mengikutsertakan dalam ajang promosi yang diselenggarakan seperti pameran.

b)      Fasilitasi tempat usaha

Tempat usaha yang baik juga menjadi prioritas bagi pelaku bisnis di sektor perdagangan. Letak yang strategis dan banyak pengunjungnya selalu menjadi idola setiap pedagang. Dalam hal ini, lembaga pembiayaan diharapkan dapat memfasilitasi pendirian atau penyediaan tempat usaha bagi pelaku bisnis.

c)      Pendampingan Inovasi Usaha

Change or die merupakan slogan bagi siapapun untuk tetap melakukan perubahan. Hal yang sama berlaku untuk pelaku bisnis di sektor perdagangan. Inovasi harus tetap dilakukan agarusaha yang dijalankan tetap diminati oleh pelanggan. Dalam upaya melakukan.

3)      Pengelolaan Keuangan

Lembaga pembiayaan juga berperan untuk memberikan bantuan teknis dalam hal pengelolaan keuangan. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelaku bisnis memiliki kelemahan dalam pengelolaan keuangan. Seringkali tidak ada pemisahan antara rekening pribadi dengan rekening usaha, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk usaha akhirnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dalam hal pengelolaan keuangan, lembaga pembiayaan berperan sebagai fasilitator dalam pengelolaan keuangan. Bentuk fasilitasi ini dapat dalam bentuk membuat pembukuan dan laporan keuangan, pelatihan dan pendampingan misalnya pelatihan perpajakan dan pendampingan pemanfaatan dana. Semua peran ini dilakukan dalam rangka meningkatkan usaha sehingga penghasilan pelaku usaha misalnya dalam bentuk omzet juga meningkat.

Peran lembaga pembiayaan sebagai fasilitator pengelolaan keuangan dapat dibagi menjadi dua bagian besar:

a)      Pembuatan pembukuan dan laporan keuangan

Pembuatan pembukuan merupakan langkah awal bagi pelaku bisnis memisahkan dana yang akan digunakan untuk pribadi dengan dana yang digunakan untuk usaha. Untuk itu lembaga pembiayaan, hendaknya membantu dan mendorong pelaku bisnis untuk tertib dan disiplin dalam membuat pembukuan dan laporan keuangan usaha. Dengan demikian pelaku bisnis memiliki rekam jejak usaha secara komprehensif.

b)      Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Dana

Meskipun sebagian besar pelaku bisnis menyadari bahwa dana yang dipinjam harus dipergunakan untuk usaha, tetapi pada prakteknya seringkali terjadi penyimpangan. Untuk mengurangi penyimpangan tersebut, maka peran lembaga pembiayaan untuk melakukan pendampingan pemanfaatan dana harus dilakukan.

 

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN SASTRA: NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL SENGSARA MEMBAWA NIKMAT KARYA TULIS ST. SATI

 

BAB I
PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

Nilai moral dalam suatu karya sastra penting untuk diketahui karena banyak menggambarkan sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Nilai moral yang baik bisa menjadi contoh bagi pembaca. Pembaca bisa meneladani nilai-nilai baik yang terdapat dalam suatu karya sastra, khususnya pada novel. Suatu karya sastra bukan hanya sekadar bahan bacaan yang berisi khayalan yang sifatnya menghibur pembaca saja. Dengan membaca suatu karya sastra, pembaca dapat lebih bijak dalam bertindak dan berpikir karena di dalamnya terdapat hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Permasalahan yang digambarkan pengarang dalam suatu novel akan menjadi gambaran bagi pembaca. Di dalam suatu novel persoalan yang tergambar lebih mengutamakan persoalan-persoalan manusia. Sebagai karya kreatif, novel menarik dan penting untuk dibaca karena novel mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu di antara nilai-nilai itu adalah nilai moral. Hasbullah (2005:321) menyatakan bahwa nilai-nilai moral pada dasarnya berhubungan dengan konvensi baik buruknya cara bersikap, bertindak dan bertingkah laku dalam kehidupan. 

Karya fiksi berbentuk novel banyak digemari masyarakat karena dapat memberikan gambaran kehidupan. Saat membaca novel, pembaca tidak hanya sekadar membaca tetapi juga memahami isi cerita yang terdapat di dalam novel tersebut. Dengan memahami isi novel, pembaca akan mendapatkan gambaran suatu proses kehidupan yang tergambar di dalamnya. Salah satunya tentang gambaran nilai moral yang disampaikan pengarang.

Salah satu novel yang memberikan gambaran nilai moral adalah novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati. Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang pemuda dalam menghadapi segala cobaan dalam hidup hingga menuju sebuah kenikmatan hidup. Pemuda tersebut bernama Midun, seorang yang gagah berani, berbudi pekerti luhur, taat beribadah, dan sopan tingkah lakunya.

Cerita bermula dari Midun yang dimusuhi Kacak, seorang kemenakan Tuanku Laras. Kacak yang iri dan benci kepada Midun selalu mencari cara untuk menyingkirkan Midun. Hingga akhirnya karena suatu perkelahiaan yang dikepalai oleh kacak, Midun dipenjara. Di halaman depan penjara, Midun berjumpa dengan kekasih hatinya, yaitu Halimah. Demi menolong Halimah kabur dari ayah tirinya yang jahat, Midun membawa halimah lari ke tanah Jawa. Disana, Midun mengadu nasib dan mencari pekerjaan. Perjalanan Midun di tanah Jawa selalu penuh dengan cobaan hidup yang tidak kunjung usai.

Awalnya kesialan menimpa Midun, namun berkat kesabaran dan kebaikannya, Midun berhasil memperoleh pekerjaan yang besar dan menikah dengan Halimah. Akhir cerita, Midun pulang ke Minangkabau bersama keluarganya. Midun kembali berkumpul bersama orang tua dan saudara-saudaranya di kampung. Midun hidup bahagia bersama keluarganya.

Nilai moral seperti yang terdapat dalam novel Sengasara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati sudah jarang dijumpai pada zaman kini. Zaman kini setiap kejahatan pasti dibalas dengan kejahatan. Namun, di dalam novel Sengsara Membawa Nikmat, melalui tokoh Midun pengarang berupaya menanamkan nilai moral dalam pikiran pembaca. Tokoh Midun selalu sabar menghadapi segala suka duka kehidupan. Sikap Midun menggambarkan bahwa tokoh tersebut memiliki moral yang terpuji. Walaupun Kacak berusaha mencelakainya, namun Midun tidak pernah membalas perlakukan jahat Kacak kepadanya. Midun tetap bersikap baik kepada Kacak.  Dengan demikian, novel ini banyak memaparkan tentang nilai moral. Kesabaran dan sikap Midun mencerminkan bahwa nilai-nilai moral merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Tujuan pengarang menulis novel ini bukan hanya untuk menghibur pembaca, tetapi untuk mendidik pembaca agar menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan.

Novel Sengsara Membawa Nikmat ditulis oleh Tulis St. Sati. Pengarang ini lahir tahun 1898 di Bukittinggi. Tulis St. Sati adalah seseorang yang dikenal sebagai penyair dan sastrawan. Novel Sengsara Membawa Nikmat adalah karya Tulis St. Sati yang paling fenomenal. Karya sastra ini bahkan telah difilmkan. Karya-karya Tulis St. Sati terdiri atas karya asli dan saduran, baik roman maupun syair. Karya-karyanya yang asli berbentuk roman adalah Sengsara Membawa Nikmat (1928), Tidak Tahu Membalas Guna (1932), Tak Disangka (1932), dan Memutuskan Pertalian (1932).

Penelitian mengenai nilai-nilai moral dalam novel Sengsara Membawa Nikmat dapat diimplikasikan langsung terhadap dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran apresiasi prosa di sekolah. Sebagai bahan ajar, landasan penelitian ini merujuk kepada salah satu materi yang tercantum dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pada SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas XI semester 2 SK (Standar Kompetensi) 15, yaitu memahami biografi, novel, dan hikayat. KD (Kompetensi Dasar) 15.2 membandingkan unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia, terjemahan, dan hikayat.

 1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penelitian ini difokuskan pada nilai moral yang terdapat dalam novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis St. Sati.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah maka rumusan masalah dalam penelitian adalah “Apa sajakah nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak: (1) bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai bahan masukan dalam mengajarkan apresiasi sastra; (2) bagi siswa dapat menambah wawasan atau pengetahuan sastra terutama tentang nilai moral; dan (3) bagi peneliti lain, dapat dijadikan pedoman dan bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya, khususnya penelitian tentang nilai-nilai moral.

1.6 Definisi Operasional

Istilah-istilah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

        1. Nilai moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima secara umum mengenai             perbuatan, sikap,  kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila  yang dimiliki manusia          (KBBI, 2008:929)

    2.    Novel Sengsara Membawa Nikmat adalah novel yang ditulis oleh Tulis St. Sati. Penulis ini berasaldari Sumatera Barat. Novel ini terdiri dari 205 halaman, terbit pertama kali pada tahun 1929 dan sudah mengalami cetakan ke duapuluh pada tahun 2010. Novel ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. 

 

file lengkap bisa tanyakan via facebook klik link facebook saya https://www.facebook.com/yogie.orion1/

Privacy Policy

 <h1>Privacy Policy for Ujung Pena Secuil Tinta</h1> <p>At Ujung Pena Secuil Tinta, accessible from https://wigisutrisno.b...